Ada hal yang unik yang dilakukan di kota Nara, Prefektur Nara, Jepang. Setiap akhir bulan Januari, Wakakusa Yamayaki (若草山焼き) dilakukan untuk menyambut datangnya musim semi. Setelah dihujani oleh salju, salju dan, salju, inilah saatnya menyambut datangnya musim semi.
Seperti namanya 山焼き (secara harfiah artinya "mountain roast" atau kalau Indonesianya "gunung panggang" :-D), festival ini dilakukan dengan cara membakar rumput-rumput kering di gunung Wakakusa. Konon tradisi ini awalnya dilakukan dari persengketaan dua kuil yang berada di gunung tersebut, yaitu kuil Todai-ji dan Kofuku-ji. Karena gagal mencapai kesepakatan, akhirnya gunung tersebut dibakar, agar tidak ada yang memiliki. Ada juga penjelasan lain yang mengatakan bahwa kegiatan membakar gunung tersebut, dilakukan dengan maksud untuk mengusir hama, seperti babi hutan.
Festival ini dimulai dengan dibawanya api suci dari kuil Kasuga-Taisha menuju kuil Nogami yang berada kaki gunung Wakakusa untuk mendoakan keberhasilan festival ini. Setelah sesi tersebut, kembang api mulai dinyalakan. Kembang api yang dinyalakan dari ketinggian 342 meter ini dapat dilihat dari seluruh kota Nara dan sekitarnya.
Setelah penampilan dari kembang api, mulailah pembakaran rumput-rumput kering di gunung Wakakusa. pembakaran ini dijaga oleh sekitar 300 pemadam kebaksran setempat, agar festival ini dapat berjalan dengan lancar.
oh iya... tadi baca komik rasanya ada plot yang ceritanya di suasana gini :)
ReplyDeletejudul komiknya apaan tuh gan?
ReplyDeleteseru banget festival ini ya
ReplyDeletescania indonesia